Aksi Nyata Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

Kepemimpinan Murid dalam Literasi Seni dan Budaya Daerah Setempat dalam Pentas Akhir Tahun di SMP Negeri1 Juwana

Peristiwa (Fact)    

            A.  Latar Belakang

Program/kegiatan yang berdampak pada murid adalah program yang memfasilitasi tumbuh kembangnya kepemimpinan murid (student agency). Keberpihakan kepada murid dengan memberi ruang yang cukup untuk mengakomodasi suara/voice, pilihan/choice dan kepemilikan murid/ownership. Potensi bakat dan minat murid terhadap seni dan budaya daerah setempat harus dikembangkan secara proporsional agar seni dan budaya daerah tersebut menjadi aset yang bisa menjadi identitas dan jatidiri.

Komponen Profil Pelajar Pancasila yang akan dikembangkan adalah mampu bergotong royong. Kepemimpinan murid memungkinkan murid untuk terlibat dan berinteraksi dengan orang lain, bekerjasama dan berkontribusi dalam masyarakat yang lebih luas. Beriman, bertakwa dan berakhlak mulia yaitu menumbuhkembangkan kepemimpinan murid yang akan mendorong murid mengembangkan berbagai sikap-sikap positif yang merupakan pengejawantahan dari iman, ketakwaan dan akhlak mulia. Mandiri, yaitu menumbuhkembangkan kepemimpinan murid mendorong murid untuk mengambil kontrol dan bertanggung jawab pada proses pembelajarannya sendiri. Karakter lingkungan yang ingin dikembangkan dalam program ini adalah lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana serta memiliki keberagaman budaya dan masih memegang seni budaya dan adat istiadat daerah setempat.

            B.  Pelaksanaan Kegiatan

Program literasi seni dan budaya daerah (karawitan, wayang kulit, kethoprak, tari) dikemas dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Peserta program/kegiatan ini murid kelas 7 dan 8. Waktu pelaksanaan semester genap (4 bulan) dan diakhiri pentas akhir tahun (bulan Juni). Kegiatan rutin dilaksanakan seminggu sekali dan dua minggu menjelang pentas dilaksanakan latihan secara intensif.

Program kegiatan ini untuk memfasilitasi murid yang memiliki bakat dan minat dan ketertarikan terhadap seni dan budaya daerah setempat. Kegiatan ini juga akan memberikan pembelajaran bermakna bagi murid karena mereka akan berkolaborasi dan terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Murid juga akan berkolaborasi dalam mempresentasikan atau mementaskan seni dan budaya yang mereka pelajari.

Banyak murid belajar dan berlatih akan tetapi tidak mendapatkan tempat untuk unjuk keterampilan dari hasil belajar dan berlatihnya. Untuk itu hasil belajar dan berlatih murid dalam kegiatan literasi seni dan budaya daerah harus diberikan ruang atau media untuk memamerkan/mempresentasikan dalam bentuk pentas akhir tahun.

C.  Hasil Kegiatan

Setelah berlatih bersama selama empat bulan, tibalah saatnya murid-murid memamerkan/mempresentasikan hasil belajar dan latihan mereka dalam bentuk Pentas Akhir Tahun. Pentas Akhir Tahun ini dikemas secara kolaboratif dengan melibatkan berbagai unsur antara lain; murid, guru, orang tua murid dan komite sekolah.

Perasaan (Feeling)

Perasaan saya dalam menjalankan ketiga Aksi Nyata sangat antusias dan bangga karena bisa menyelesaikan tugas disaat saya harus tetap mengajar dan tugas tambahan lainnya tetapi tetap semangat untuk menyelesaikan kegiatan tersebut. Dukungan dari atasan, rekan sejawat dan sesama CGP serta Fasilitator dan Pengajar Praktik sangat berperan penting bagi saya sehingga tugas-tugas itu bisa terselesaikan.

Pembelajaran (Finding)

Selama melaksanakan aksi nyata saya mendapatkan pembelajaran yang sangat berharga. Bagaimana saya harus mengelola waktu dengan baik agar apa yang menjadi tugas dan kewajiban saya bisa terlaksana dengan baik. Banyak tugas yang harus diselesaikan diambang batas waktu pengumpulan. Tentu ini akan sangat menguras tenaga, waktu dan pikiran untuk menyelesaikannya. Namun dengan semangat dan keyakinan atau optimisme akhirnya tugas tersebut bisa diselesaikan.

Keberhasilan suatu kegiatan adalah bagaimana kita bisa memaksimalkan potensi yang kita miliki tetapi juga harus mengidentifikasi, mengantisipasi dan mengeliminasi faktor penghambat dalam merencanakan dan melaksanakan program kegiatan. Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Ketika saya mengalami kegagalan dalam melaksanakan kegiatan itulah saat yang tepat untuk melakukan refleksi dan evaluasi secara menyeluruh agar dapat diidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan tersebut. Dengan harapan bisa menjadi umpan balik dan tindak lanjut kegiatan berikutnya.

Penerapan ke Depan (Future)

Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang:

1.    Jangan merasa puas dengan capaian yang sudah diraih pada hari ini. Teruslah berkarya untuk peningkatan kompetensi diri sebagai individu dan sebagai pendidik. Ini adalah wujud semangat pembelajar sepanjang hayat.

2.    Tingkatkan kemampuan berinovasi dan berkolaborasi. Inovasi adalah perubahan dengan kreativitas dan semangatnya adalah berkolaborasi.

3.    Bersikap reflektif sebagai langkah nyata untuk melakukan perbaikan dan perubahan.

Berorientasi memberikan pembelajaran yang bermakna bagi murid agar mereka mendapatkan pengalaman nyata yang bisa diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.




Previous
Next Post »

Label Pilihan