Kepemimpinan Murid dalam Literasi Seni dan Budaya Daerah Setempat dalam Pentas Akhir Tahun di SMP Negeri1 Juwana
Peristiwa (Fact)
A. Latar
Belakang
Program/kegiatan
yang berdampak pada murid adalah program yang memfasilitasi tumbuh kembangnya
kepemimpinan murid (student agency). Keberpihakan kepada murid dengan memberi
ruang yang cukup untuk mengakomodasi suara/voice, pilihan/choice dan
kepemilikan murid/ownership. Potensi bakat dan minat murid terhadap seni dan
budaya daerah setempat harus dikembangkan secara proporsional agar seni dan
budaya daerah tersebut menjadi aset yang bisa menjadi identitas dan jatidiri.
Komponen
Profil Pelajar Pancasila yang akan dikembangkan adalah mampu bergotong royong.
Kepemimpinan murid memungkinkan murid untuk terlibat dan berinteraksi dengan
orang lain, bekerjasama dan berkontribusi dalam masyarakat yang lebih luas.
Beriman, bertakwa dan berakhlak mulia yaitu menumbuhkembangkan kepemimpinan
murid yang akan mendorong murid mengembangkan berbagai sikap-sikap positif yang
merupakan pengejawantahan dari iman, ketakwaan dan akhlak mulia. Mandiri, yaitu
menumbuhkembangkan kepemimpinan murid mendorong murid untuk mengambil kontrol
dan bertanggung jawab pada proses pembelajarannya sendiri. Karakter lingkungan
yang ingin dikembangkan dalam program ini adalah lingkungan yang mengembangkan
keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana serta
memiliki keberagaman budaya dan masih memegang seni budaya dan adat istiadat
daerah setempat.
B. Pelaksanaan Kegiatan
Program
literasi seni dan budaya daerah (karawitan, wayang kulit, kethoprak, tari)
dikemas dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Peserta program/kegiatan ini
murid kelas 7 dan 8. Waktu pelaksanaan semester genap (4 bulan) dan diakhiri
pentas akhir tahun (bulan Juni). Kegiatan rutin dilaksanakan seminggu sekali
dan dua minggu menjelang pentas dilaksanakan latihan secara intensif.
Program
kegiatan ini untuk memfasilitasi murid yang memiliki bakat dan minat dan
ketertarikan terhadap seni dan budaya daerah setempat. Kegiatan ini juga akan
memberikan pembelajaran bermakna bagi murid karena mereka akan berkolaborasi
dan terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Murid juga akan
berkolaborasi dalam mempresentasikan atau mementaskan seni dan budaya yang
mereka pelajari.
Banyak
murid belajar dan berlatih akan tetapi tidak mendapatkan tempat untuk unjuk
keterampilan dari hasil belajar dan berlatihnya. Untuk itu hasil belajar dan
berlatih murid dalam kegiatan literasi seni dan budaya daerah harus diberikan
ruang atau media untuk memamerkan/mempresentasikan dalam bentuk pentas akhir
tahun.
C. Hasil
Kegiatan
Setelah
berlatih bersama selama empat bulan, tibalah saatnya murid-murid
memamerkan/mempresentasikan hasil belajar dan latihan mereka dalam bentuk
Pentas Akhir Tahun. Pentas Akhir Tahun ini dikemas secara kolaboratif dengan
melibatkan berbagai unsur antara lain; murid, guru, orang tua murid dan komite
sekolah.
Perasaan (Feeling)
Perasaan saya dalam menjalankan ketiga Aksi Nyata
sangat antusias dan bangga karena bisa menyelesaikan tugas disaat saya harus
tetap mengajar dan tugas tambahan lainnya tetapi tetap semangat untuk
menyelesaikan kegiatan tersebut. Dukungan dari atasan, rekan sejawat dan sesama
CGP serta Fasilitator dan Pengajar Praktik sangat berperan penting bagi saya
sehingga tugas-tugas itu bisa terselesaikan.
Pembelajaran (Finding)
Selama melaksanakan aksi nyata saya mendapatkan pembelajaran
yang sangat berharga. Bagaimana saya harus mengelola waktu dengan baik agar apa
yang menjadi tugas dan kewajiban saya bisa terlaksana dengan baik. Banyak tugas
yang harus diselesaikan diambang batas waktu pengumpulan. Tentu ini akan sangat
menguras tenaga, waktu dan pikiran untuk menyelesaikannya. Namun dengan
semangat dan keyakinan atau optimisme akhirnya tugas tersebut bisa
diselesaikan.
Keberhasilan suatu kegiatan adalah bagaimana kita bisa
memaksimalkan potensi yang kita miliki tetapi juga harus mengidentifikasi,
mengantisipasi dan mengeliminasi faktor penghambat dalam merencanakan dan
melaksanakan program kegiatan. Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.
Ketika saya mengalami kegagalan dalam melaksanakan kegiatan itulah saat yang
tepat untuk melakukan refleksi dan evaluasi secara menyeluruh agar dapat
diidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan tersebut. Dengan
harapan bisa menjadi umpan balik dan tindak lanjut kegiatan berikutnya.
Penerapan ke Depan (Future)
Rencana
perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang:
1. Jangan
merasa puas dengan capaian yang sudah diraih pada hari ini. Teruslah berkarya
untuk peningkatan kompetensi diri sebagai individu dan sebagai pendidik. Ini
adalah wujud semangat pembelajar sepanjang hayat.
2. Tingkatkan
kemampuan berinovasi dan berkolaborasi. Inovasi adalah perubahan dengan
kreativitas dan semangatnya adalah berkolaborasi.
3. Bersikap
reflektif sebagai langkah nyata untuk melakukan perbaikan dan perubahan.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon